KAMIS, 18 JUNI 2015 | 17:30 WIB
TEMPO.CO, Banda Aceh – Komunitas pengendalian tembakau, Center for Tobacco Control Studies (CTCS) Aceh, menyerukan tip kepada perokok yang ingin berhenti. Bulan Ramadan, dinyatakan sebagai waktu yang tepat untuk menghentikan kebiasaan itu.
“Muslim yang berpuasa, juga puasa merokok. Akan mudah untuk berhenti,” ujar Ainal Mardhiah, Ketua CTCS Aceh, Kamis, 18 Juni 2015.
Menurutnya, tidak merokok saat berpuasa dapat ditularkan pada malam hari setelah berbuka. Sehingga lambat-laun, rokok dapat ditinggalkan dalam kehidupan mereka yang merokok selama ini. “Jika saat berpuasa sanggup menahan, berarti saat tidak berpuasa juga akan sanggup.”
Ainal menuturkan, konsumsi rokok yang terus meningkat bukan saja mengancam kondisi kesehatan pria dewasa. Prevalensi atau angka perokok yang terus berubah juga mengancam para pelajar, termasuk di Aceh. Bulan Ramadan dapat menjadi motivasi bagi semua pihak untuk mengurangi angka perokok.
Dari data yang dipaparkan lembaga ini, Aceh sebagai provinsi dengan tingkat perokok yang relatif tinggi. Data pada Riskesdas 2007, jumlah perokok di Aceh mengalami peningkatan yakni 19 batang rokok per hari. Dan ini terus berlangsung dari tahun ke tahun.
Ironisnya, perokok di Aceh adalah laki-laki dan berusia remaja. Penelitian terhadap sejumlah remaja tahun 2012 di Banda Aceh menunjukkan salah satu alasan mereka mengkonsumsi rokok adalah sebagai sarana untuk melepas ketegangan atau stres.
Indonesia berada pada peringkat ke-5 dunia dalam hal konsumsi rokok, dari sepertiga warganya, tak kurang 65 persen pria adalah pengguna tembakau. Mereka juga berisiko tinggi mengalami penurunan kesehatan akibat penyalahgunaan tembakau.
“Regulasi yang buruk terhadap pengendalian tembakau di Indonesia sangat bertentangan dengan semangat untuk menekan angka perilaku merokok bagi masyarakat,” tambah Andi Tharsia, Wakil Ketua CTCS Aceh.
Sumber : http://ramadan.tempo.co/read/news/2015/06/18/155676302/mau-berhenti-merokok-bulan-ramadan-saatnya