Dr. Bate Iskandar – Stop Merokok dan Bangun Agro Industri

Stop Merokok dan Bangun Agro Industri

Tertarik dengan tulisan ibu Rizanna Rosemary  “ Jepang Ogah Dijajah Rokok”  di harian Serambi Kamis, tanggal 22 Agustus 2013

Syukurlah semangat ogah dijajah rokok , karena Jepang pernah dijajah Amerika sehabis perang dunia II dan merupakan perokok besar dunia ,( Japan is one of the highest tobacco-consuming nations) , dan tentu dibelakang ini ada Japan Tobacco Inc, salah satu raksasa fabrik rokok dunia tapi sebagai bangsa besar, pemerintah Jepang keluarkan peraturan antara lain pembatasan umur (diatas 18 tahun) untuk boleh beli rokok , area larang merokok dll  menuju bebas rokok.  kesadaran akan pentingnya kesehatan diri sendiri , keluarga dan masyarakat sekitarnya .jadi membangkitkan tanggung jawab sebagai bangsa maju dunia.

Dinegara maju USA, EU, Australia, New Zealand, Singapore, Korea Selatan, Taiwan dll angka perokok menurun dari tahun ke tahun, mereka sadar kerugian  kesehatan akibat merokok.

Tapi Industri rokok besar dunia menyerang ke Negara berkembang, menggoda dengan packaging rokok yang menarik, reklame yang besar dengan gambar penampilan hebat dan jaya, godaan untuk anak anak yang mau menjadi “dewasa”, pemikiran anak anak kalau aku besar aku merokok, dalam ilmu jiwa disebut process identification, jadi anak anak sering meniru tanpa mampu memakai ratio, malkumlah namanya anak anak.

Dalam asap rokok  ada jenis kimia yang akan merusak kesehatan kita secara pelan pelan , antara lain carbon monoxide( CO), yang kuat mengikat oxygen sehingga jaringan/sel sel badan kita akan terganggu mendapat oxygen,  VOC- volatile organic compound bagian yang sangat racun dari nikotin. PAH (polycyclic aromatic hydrocarbons) penyebab kanker,dll.dan para ahli sudah membuktikan rokok dengan label “Lights,” “Milds,” or “Low-tar,”  tidak mengurangi risiko kesehatan akibat nicotine, tar dan penyebab kanker, inipun tidak bisa dihindari dengan adanya filter yang dibuat dari cellulose acetate

 

Apa kita di Aceh bisa bebas rokok ? tanpa ragu jawabannya bisa karena :

1) Bulan puasa selama 30 hari ini yang bebas rokok , ini merupkan pelatihan dan
andalan kuat bahwa Aceh sanggup bebas rokok.
2) kita tahu bahwa semua perokok actif maupun pasif  akan dapat penyakit akibat
rokok puluhan tahun kedepan dan  ini  juga bagi perokok pasif.  Mengapa yang
pasif kena getahnya karena asap rokok masih tetap diruangan  2,5 jam walaupun
dibuka jendela dan tidak ada asap atau tercium bau rokok.

3) Kita bukan produksen tembakau, kertas rokok , essen rokok, filter rokok,
bandrol rokok ,. Kita sadar, kita keluarkan duit untuk orang dan yang kita bakal
dapat adalah penyakit untuk semua anggota keluarga dimasa datang, dan
mengotor lingkungan oleh filter rokok (sampah ini ) baru biodegradasi dalam
10-15 tahun.

Kita bertanya apa ada solusi yang produktif buat para perokok ?

Ada, ini khusus buat Aceh, katakan di Aceh ada 500,000 penduduk yang merokok satu bungkus sehari, ini berarti 500,000 x Rp. 12,000 = 6 milliard/hari atau 6 x 30 hari = Rp.180 milliard/bulan atau 12 x Rp. 180 M = Rp.2,16 T/tahun
Jadi kita tahu betapa besar duit yang tidak kita manfaatkan, duit ini bisa dijadikan modal rakyat membangun Aceh.

Teman teman dunia Aceh yang dulu datang membantu  pasca tsunami dan para donator akan beri hormat, hargai dan kagumi  Aceh stop rokok dan duit rokok untuk pembangunan.  Di mata dunia Aceh  akan setaraf dengan Negara maju yang sadar kesehatan dan  sadar lingkungan sehat  dan  Aceh adalah nomor satu termaju di Indonesia.

Solusinya :

1) tidak merokok, uang rokok disimpan di bank sebagai ” Nasabah rokok”
ini patriotis dan motivasi untuk Aceh Maju diabad ke 21.
2) dana raksasa yang  terkumpul ini dipakai  membangun misalnya
kilang padi modern (KPM), Aceh memperoduksi 2 juta ton gabah/tahun,
sebagian “lari” keluar Aceh karena kita masih sangat kurang ada KPM,beras
KPM adalah beras  kelas 3A dengan  grading/ukuran yang sama panjang, bebas
dedak, bebas batu,dikilatkan,  tapi  kita beli beras putih kelas restoran /3A dari
luar (asal Aceh), kata orang  jual pisang beli pisang goreng.
3)  “nasabah rokok”  otomatis adalah pemilik saham difabrik Agro industry ini,
“nasabah rokok” mendirikan Perseroan Terbatas dan dengan duit rokok diatas
ini bisa dirikan 10 unit KPM ,jadi dalam 2 tahun kita sudah ada 20 unit KPM
hasil  from Aceh people to Aceh people  suatu Gerakan Aceh Maju.
4) “nasabah rokok” bergabung didaerah masing masing dan buat kompetisi
mendirikan fabrik  hasil pertanian di Aceh, kita mendongkrak petani dan beli
hasil agro industry kwalitas baik hasil Aceh sendiri.
5)  Insya Allah kita bisa memanfaatkan stop rokok ini, dan kita yakin
      “ where there is a will, there is a way”

. meminjam kata kata mutiara :

President John F. Kennedy Amherst,Massachusetts, October 26, 1963
“Ask not what your country can do for you…..ask what you can do for
your country”.

Dr. Bate Iskandar, alumni  Occupational Medicine Institute, Hamburg University,
e-mail: bate.stein@gmail.com

4 thoughts on “Dr. Bate Iskandar – Stop Merokok dan Bangun Agro Industri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress
Theme: Esquire by Matthew Buchanan.